Jakarta- Ketua Umum DPP Partai Golkar menyebut Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan Golkar harus menjadi pemimpin pemerintahan. Hal itu dikatakan dalam penutupan Executive Education Program For Young Political Leader 12 Golkar Institute, Sabtu (17/6/2023) di Airlangga Classroom, DPP Partai Golkar.
Dalam sambutannya, Airlangga menyebut Indonesia akan berada di persimpangan ketiga pada Pemilu 2024 mendatang. Persimpangan pertama menurut Airlangga terjadi saat peralihan masa orde lama ke orde baru pada 1965. Saat itu Indonesia tengah menghadapi konflik, Nasakom. Selanjutnya, persimpangan kedua terjadi saat Reformasi 1998. Ia menyebut saat itu terjadi krisis moneter yang kemudian menyebabkan krisis politik.
Airlangga menjelaskan Indonesia telah mampu melewati dua persimpangan tersebut dan kini menjadi negara berkembang. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai kemajuan di berbagai bidang pembangunan. Dan saat ini, Indonesia sedang menghadapi persimpangan ketiga, menghadapi Pemilu 2024 yang menentukan arah kemajuan Indonesia ke depan.
“Di dalam Pemilu ke depan stok human resource-nya tidak banyak. Tapi stok akumulasi knowledge-nya, saya bisa katakan hanya ada di Golkar. Oleh karena itu Pemilu depan menjadi penting. Kita berada dalam pilihan menjadi negara maju atau tetap tidak naik kelas. Berputar-putar. Menjadi negara di tengah saja”, ujar Airlangga.
“Penting untuk ke depan, dalam pemerintahan ke depan harus ada Golkar”, lanjut Airlangga yang juga Menteri Koordinator Perekonomian.
“Kita perlu strong leader dan leader yang tahu geopolitik ke depan”, sambungnya lagi.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily dalam laporannya mengatakan bahwa pendidikan ini dilaksanakan selama sepekan dengan menghadirkan narasumber yang bereputasi tinggi. Para peserta terdiri dari beragam latar belakang. Tercatat 3 orang peserta merupakan Anggota DPRD.
“Dari 45 peserta, 44 orang lulus. Peserta hampir dari seluruh Indonesia”, kata Ace.
“Beragam latar belakang peserta, ada yang ekonomi, ilmu sosial, teknik, ilmu hukum, ilmu pendidikan, kedokteran, kesehatan, pertanian juga ada”, demikian laporan Ace.(*)
Artikel ini telah dimuat dalam KabarNegeri.com pada link ini