Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, meminta alumni pendidikan Golkar Institute mendorong transformasi digital yang inklusif untuk bisa meningkatkan kualitas politik.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada Dialog Publik ‘Transformasi Digital yang Inklusif: Salah Satu Prioritas Presidensi Indonesia di G20’ dalam rangka pembukaan Executive Education Program for Young Political Leaders 5, Senin, (24/1/2022).
“Lulusan Golkar Institute harus mengambil peran-peran kunci untuk mewujudkan transformasi digital yang inklusif. Pemimpin politik muda Indonesia hasil lulusan Golkar Institute harus bisa meningkatkan kualitas politik dengan diskursus yang jujur, berkualitas, dan berdasarkan data dan fakta,” kata Airlangga dalam keterangannya.
“Para peserta pendidikan Golkar Institute perlu berkomitmen untuk menjadi garda terdepan untuk memerangi hoaks atau berita-berita bohong yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, dan membuat politik kita tidak sehat,” sambungnya.
Menurut Airlangga, salah satu tema pada Presidensi G20 adalah pemanfaatan transformasi digital untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan mengangkat tema ini, menandakan bahwa Partai Golkar memiliki wawasan global.
“Saya menyambut baik inisiatif Golkar Institute yang konsisten mengangkat tema G20 dalam Executive Education Program for Young Political Leaders. Ini menandakan Partai Golkar berwawasan internasional dan memandang penting agar pemimpin politik muda Indonesia juga memiliki wawasan global dalam mengangkat berbagai kepentingan bangsa,” kata dia.
Airlangga menuturkan, tahun 2022 ini merupakan momentum penting bagi Indonesia dalam Presidensi G20, karena Indonesia berperan menentukan agenda prioritas dalam rangkaian pertemuan G20 yang berpuncak di bulan Oktober 2022 di Bali.
“Ada tiga tema yang menjadi prioritas presidensi Indonesia di G20: perbaikan sistem kesehatan global; transisi menuju sumber-sumber energi yang lebih bersih; dan Pemanfaatan transformasi digital untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas dia.
“Partai Golkar akan terus mendukung transformasi digital yang membawa hal positif yang tentunya mendorong pembangunan digital yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke,” sambungnya.
Dialog Publik ini menghadirkan narasumber Jhonny G. Plate (Menteri Komunikasi dan Informasi), Meutya Viada Hafid (Ketua Komisi I DPR RI), Yose Rizal Damuri (Direktur Eksekutif CSIS) dan Willson Cuaca (Co-Founder East Ventures).
Jhonny G. Plate, mengapreasiasi model pendidikan yang dilakukan Golkar Institute.
“Saya menggarisbawahi betul visi dari Golkar Institute, menuju kepemimpinan politik yang transformatif, inovatif, berintegritas, memiliki etos kerja tinggi dan berdaya saing, serta berwawasan global, dalam mewujudkan good governance. Luar biasa. Saya mendukung betul ini,” kata dia.
Sementara itu, Meutya Hafid menyebut bahwa transformasi digital adalah sebuah kebutuhan. Pemerintah dan DPR juga telah menyiapkan payung hukum untuk mengatur lalu lintas data informasi.